Jumat, 22 Januari 2010

Ayo maju mahasiswa Indonesia!


Empat perguruan tinggi ternama di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, akan mengikuti lomba irit bahan bakar yang diselenggarakan oleh Shell, yaitu Shell Eco-Marathon (SEM) Asia pertama.
Lomba tersebut akan diselenggarakan 8-10 Juli 2010 di sirkuit Sepang, Malaysia. Negara tetangga tersebut dipercaya oleh Shell menyelenggarakan lomba ini selama tiga tahun berturut. Setelah itu, nanti digilir ke negara Asia lainnya.
Peserta dari Indonesia disponsori oleh PT Shell Indonesia. Kendati hany diikuti 4 perguruan tinggi, namun Indonesia menyertakan 8 tim pada lomba ini. Masing-masing, UI dan ITB terdiri dari 3 tim, plus UGM dan ITS satu tim.
Setiap tim memperoleh dana US$2.000 dari Shell untuk mempersiapkan kendaraan yang akan di lombakan. Sedangkan, saat lomba nanti, setiap memperoleh akomodasi US$1.750.
Di Malaysia, tim Indonesia tersebut akan berkompetisi dengan peserta dari negara lain. Negara yang paling banyak mengirimkan tim, menurut Sri Wahyu Endah, Corporate Social Investment Manager, PT Shell Indonesia, adalah Pakistan. Negara tersebut mengirimkan 9 tim.
Negara lainnya, Malaysia mengirimkan 6 tim, Singapura 4, China 4, Thailand dan India, masing-masing 2, lantas Selandia Baru, Australia dan Filipina satu tim.
Dengan kondisi tersebut, Dr. Ir. Marzan A. Iskandar, Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang datang sebagai wakil pemerintah, yakin, peserta Indonesia bisa memenangkan lomba ini. Alasannya, kemampuan orang Indonesia – kalau ada kesempatan – tidak kalah dengan negara lain yang lebih maju. Di samping itu, pada SEM Asia pertama ini, Indonesia mengirimkan tim nomor dua terbanyak.
3.771 km/liter
Rekor bahan bakar paling irit pada SEM yang telah diselenggarakan di Eropa dan Amerika Serikat, yaitu 3.771 km/liter. Hasil tersebut dicapai oleh tim dari perguruan tinggi Prancis, LPTI St Joseph La Joliverie Nantes pada lomba tahun ini.

Sementara itu, salah satu tim dari ITB, Rajawali berharap bisa memecahkan rekor tersebut. Kalau pun tidak bisa, mengharapkan konsumsi bahan bakar nya 3.200 km/liter.

Untuk jenis urban, rekor teririt, 1.246 km/liter yang diraih peserta dari NTNU Norwegia yang menggunakan bahan bakar hidrogen.

Futuristik & Urban
SEM adalah proyek pendidikan dari Shell yang menantang mahasiwa-mahasiwa dari perguruan tinggi merancang dan membuat kendaraan yang paling efisien atau teririt konsumsi bahan bakarnya. Pemenang adalah kendaraan yang berhasil menempuh jarak tempuh terjauh dengan pemakaian bahan bakar paling sedikit
SEM membagi lombanya pada dua jenis kendaraan. Pertama, futuristik (tiga roda), mengutamakan desain yang aerodinamis dan pemakaian bahan bakar efisien. Kedua adalah kendaraan konsep urban (empat roda), dirancang sesuai dengan kebutuhan masa kini, lebih realistik digunakan di dalam kota atau di lalu lintas padat lainnya. Kendaraan tersebut juga harus memenuhi aspek keselamatan.
Sedangkan sumber enegi, bisa menggunakan bahan bakar konvensional, seperti bensin, diesel, elpiji, bbg dan alternatif, yaitu hidrogen dan panas matahari. Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar