Jumat, 22 Januari 2010

Mesin 5-Langkah: 700 cc, 130 PS


Berbagai perusahaan rekayasa mesin berusaha membuat sumber penggerak dengan efisien kerja makin tinggi. Targetnya, irit konsumsi bahan bakar dan ramah lingkungan.
Berbagai cara pun dilakukan. Paling populer dan sudah bisa dimanfaatkan saat ini adalah membuat mobil hibrida: mengawinkan motor bakar dengan motor listrik.
Kendati demikian, terutama untuk motor bakar, perusahaan rekayasa terus mengembangkan mesin yang makin efisien. Salah satu yang banyak dibicarakan para ahli teknik dan dipublikasi media otomotif adalah mesin bensin 5-langkah yang dikembangkan oleh Ilmor, Inggris.
Juga dijelaskan, mesin ini dikembangkan dari konsep lima langkah yang ditemukan oleh Gerhard Schmitz.
Reputasi Ilmor memang tidak diragukan lagi. Perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki Mercedes-Benz dan diandalkan sebagai pemasok mesin tim F1 McLaren-Mercedes juga tak henti-hentinya memublikasikan mesin 5-langkah hasil pengembangannya.
Bahkan, mesin ini juga diikutkan pada berbagai pameran agar publik memahami cara kerjanya. Maklum, selama ini mesin yang digunakan secara umum adalah 4 dan 2 langkah.
Kinerja
Setelah mendapatkan perhatian dari media otomotif sejak Mei lalu, minggu pertama Agustus, Ilmor kembali merilis hasil terbaru dari pengembangan mesin 5-langkah tersebut. Dikatakan, kinerja mesin 3 silinder, 700 cc plus turbocharger, kemampuannya luar biasa: tenaga 130 PS dan torsi 165 Nm.
Tanpa memberikan detail, pada putaran berapa tenaga dan torsi tersebut diperoleh, Ilmor malah mengatakan, bila dikembangkan lebih lanjut, terutama bagian katup dan komponen pendukung lainnya, tenaga yang dihasilkan bisa mencapai 150 PS. Hebat!
Cara kerja
Konstruksi mesin sama dengan mesin 4-langkah konvensional. Ada katup dan penggerak katup (poros kem) di kepala silinder, double overhead camshaft (DOHC).

Konfigurasi 3-slinder merupakan bagian langsung dari siklus kerja 5 langkah mesin ini. Silinder tengah, diameternya lebih besar dibandingkan dengan dua lainnya yang berada di sampingnya. Proses kerjanya juga berbeda. Silinder tengah dan pinggir saling berhubungan dengan saluran buang dan isapnya.

Dua silinder pinggir berdiameter sama, melakukan proses kerja 4-langkah konvensional. Adapun silinder tengah bekerja dengan siklus 2-langkah. Silinder pinggir bertekanan tekanan tinggi (high pressure). Sebaliknya, silinder tengah bertekanan rendah (low pressure).

Silinder pinggir secara bergantian menyalurkan gas buangnya ke silinder tengah atau tekanan rendah. Di silinder tengah, gas buang tersebut dibakar lagi dengan siklus kerja dua langkah.

Dengan konfigurasi tersebut, cara menggerakkan katup silinder tekanan tinggi dan rendah berbeda.

Nokken as atau poros kem silinder tengah memiliki putaran yang sama dengan poros engkol (crankshaft). Adapun pada silinder tekanan tinggi, nokken as berputar setengah poros engkol.

Cukup menarik, pada silinder tekanan rendah, perbandingan kompresi dan ekspansi bisa berubah. Dengan cara ini, bisa dipilih perbandingan optimum.

Seefisien diesel
Konsep 5-langkah bekerja dengan perbandingan kompresi tinggi seperti mesin diesel. Karena itu, efisiensi kerjanya sama dengan mesin diesel mutakhir, common rail. Keunggulannya, emisi NOx lebih rendah.

Sebenarnya bila diteliti, konsep dasarnya mirip dengan siklus Atkinson yang digunakan Toyota pada Prius. Dalam hal ini, Toyota lebih unggul dari proses pembuatan mesin karena tetap memanfaatkan teknologi konvensional dan VVT-i.

Kehebatan mesin Ilmor, kendati kapasitasnya 700 cc, kemampuan menghasilkan tenaga sama dengan mesin 1,8 liter 4-langkah. Konsumsi bahan bakar minimum, brake specific fuel consumption (BSFC) lebih baik dari 215 g/kWh. Mesin ini menggunakan injeksi langsung, plus turbocharger.

Ilmor berharap, mesin ini digunakan pada mobil hibrida, baik yang bekerja secara seri, paralel, atau kombinasi. Sekarang, mesin tersebut akan diujicobakan langsung pada mobil. Ilmor pun gencar mencari mitra OEM sebagai pemasok mesin.
Di lain hal, pengamat teknologi mesin menilai, konstruksi mesin 5-langkah Ilmor ini cukup sederhana. Pasalnya, jumlah silinder dan katup lebih sedikit. Silinder tengah, dengan ekspansi lebih besar, kerugian gesek internalnya lebih rendah. Begitu juga kerugian panasnya. Tinggi efisiensi, jadi lebih baik kerjanya.

Jangan takut sama Hujan….!!


Musim hujan kadang menjadi hal menyebalkan bagi pengendara mobil. Bukan cuma bodi jadi kotor, curah air dari langit memperbesar risiko terjadi kecelakaan. Namun jangan khawatir terlebih dahulu. Bila diiringi dengan persiapan mantap dan jurus mengemudi tepat, berkendara saat hujan juga bisa tetap aman. Ikuti tips dari Garda Oto Racing Team berikut ini.

SEBELUM BERKENDARA
Pastikan kondisi wiper.
Karet wiper bisa menjadi kaku dan bergelombang karena lama tak diganti. Kondisi tersebut menyebabkan sapuan di kaca menjadi tidak sempurna dan justru mengganggu pandangan. Kalau sudah begitu, segera ganti dengan karet baru sesuai spesifikasi mobil.

Isi penuh air pembasuh kaca
Sebelum berkendara, pastikan air pembasuh wiper dalam keadaan penuh. Campur dengan cairan khusus pembasuh kaca untuk membantu menghilangkan lemak di kaca. Pastikan juga motor penggeraknya aktif dan bisa menyemprotkan air ke kaca.

Perhatikan kondisi ban
Saat hujan, alur ban akan bekerja membuang air ke samping supaya tidak terjadi gejala mobil mengambang di atas air alias aquaplanning. Makanya, pastikan kembang ban masih baik, minimal memiliki ketebalan 50% dari baru. Sekalian tekanan angin, jangan melebihi standar yang dianjurkan bisa membuat daya cengkeram berkurang.

Periksa kebocoran
Khususnya pemilik mobil berusia di atas 10 tahun, sesekali cobalah cuci mobil Anda di mesin pencuci otomatis. Dengan begitu Anda bisa melihat apakah terjadi kebocoran di celah kaca maupun bodi mobil. Bila ya, segera perbaiki supaya Anda tak kebasahan saat hujan lebat.

Sistem pendingin
Pastikan sistem pendinginan (AC) bekerja normal. Sebab, sampai tidak berkerja akan mengganggu pandangan akibat kaca berembun.

Periksa polis asuransi Anda
Pastikan kendaraan Anda telah dilindungi oleh jaminan kerusakan (asuransi) akibat banjir. Karena, sebagian dari kita belum mengetahui apakah kendaraan telah dilindungi oleh perluasan jaminan banjir atau tidak.

SAAT BERKENDARA
Kewaspadaan mesti ditingkatkan penuh saat hujan. Selain daya pandang berkurang, jalanan juga jauh lebih licin dari biasanya. Belum lagi, mata menjadi cepat lelah. Berikut beberapa tips untuk meminimalkan risiko kecelakaan saat hujan.

Tambah jarak aman
Kalau normalnya saat kering kita harus menjaga jarak 2 detik ke mobil depan, pada saat hujan tingkatkan menjadi 3 detik. Cara menghitungnya, gunamkan 1001...1001...1003 secara normal, ketika mobil depan mencapai suatu tanda di jalan, misalnya tiang listrik. Bila sebelum mencapai kata ‘1003’ mobil Anda sudah sampai ke tanda itu, berarti terlalu dekat dan mesti menyesuaikan jarak kembali. Jarak aman ini sangat penting, karena saat basah jarak pengereman menjadi jauh lebih panjang walau mobil telah dilengkapi ABS sekalipun.

Hindari manuver mendadak
Manuver mendadak meliputi akselerasi, pengereman dan belok, sebaiknya dihindari. Di jalan licin, manuver itu mudah membuat mobil tak terkendali. Kendalikan mobil lebih halus dari biasanya.

Nyalakan lampu, bukan Hazard
Menyalakan hazard ketika hujan adalah kesalahan besar. Hazard membuat mata pengemudi di belakang kita cepat lelah karena kedipan terangnya. Selain itu, Hazard membuat kita tak bisa mengaktifkan lampu sein saat hendak pindah jalur, juga mengakibatkan kepekaan pengendara di belakang terhadap lampu rem di mobil kita menjadi berkurang. Risiko tertabrak dari belakang pun semakin besar. Bila hujan sangat lebat, nyalakan lampu kabut atau lampu besar normal. Ini saja sudah cukup.

Hindari jalur kanan di tol
Karena kontur jalan tol sedikit cembung, maka berkendara di jalur kanan membuat Anda rentan menabrak genangan air. Ini bisa membuat mobil hilang kendali. Selain itu, ketika di jalur kanan, Anda dengan mudahnya terkena cipratan air dari jalur seberang, dan ini akan sangat mengganggu daya pandang.

Hati-hati ban mengunci
Bila kita terpaksa mengerem mendadak dan mobil tak dilengkapi ABS, waspadai gejala ban mengunci. Begitu ban terasa terkunci, kurangi sedikit injakan rem sampai roda berputar kembali. Ketika ban mengunci, mobil tak bisa dikendalikan dengan setir dan jarak pengeremannya makin panjang.


Jangan menerobos banjir
Ketika kita berkendara pada saat hujan dan bertemu dengan genangan air atau banjir lebih baik menghindar dan mencari tempat yang aman. KOMPAS.com

What’s Up

Ada beberapa komponen yang bisa rusak, bahkan kerusakannya fatal dan dana yang dikeluarkan cukup banyak. Inilah komponen berikut kerusakan sereta estimasi biaya perbaikan.

Water Hammer
Air masuk ke dalam ruang bakar saat mesin bekerja. Akibatnya, piston yang mengompres udara dan bahan bakar tercampur air. Karena air zat yang tak bisa dikompres, maka akan terjadi tekanan sangat tinggi di ruang bakar yang mengakibatkan piston berlubang, setang piston patah serta blok mesin pecah.Sialnya, kerusakan akibat water hammer tidak termasuk risiko yang ditanggung asuransi. Biaya perbaikannya mencapai puluhan bahkan sampai ratusan juta rupiah.

Rem berkarat
Kampas dan piringan rem mudah berkarat dalam kondisi lembab. Saat kita menarik rem tangan, kampas belakang bisa menempel dengan piringannya. Gejalanya terasa ketika melepas rem tangan, laju mobil tertahan. Jadi, upayakan setiap habis menerjang banjir, injaklah pedal rem (denngan kaki kiri) sedikit sembari tetap menekan pedal gas. Langkah ini akan membuang air serta menimbulkan panas pada rem sehingga air menguap. Potensi kerugian Rp1-Rp5 juta.

Oli tercampur air
Kala menerjang banjir, air berusaha masuk melalui celah-celah. Salah satu bagian yang rentan disisipi air adalah transmisi. Oli yang bercampur air akan kehilangan daya lumasnya dan lebih rentan terkena karat. Namun sebelum karat muncul, daya lumas oli yang berkurang menjadikan aus secara dini. Pada transmisi otomatis, pelumas yang terkontaminasi air akan menyebabkan kerusakan pada pelat kopling berlapisnya.
Cara mencegah kerusakan periksa warna oli setelah menerjang banjir. Oli yang tercampur air akan berwarna lebih muda dan bersifat lebih cair. Segera ganti olinya, bila sampai terjadi kerusakan, potensi kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

Kopling Menempel
Untuk mobil bertransmisi manual, setelah menghajar banjir jangan langsung parkir. Karena, air yang merembes ke kopling membuat komponen tersebut dan dekrupnya menjadi lembab yang mengakibatkan adhesi yang kuat antara pelat kopling dan dekrup. Jangan kaget kalau esoknya transmisi sulit dioperasikan. "Karena plat kopling dan dekrup menempel dan berkarat," terang Teddy Rev, pemilik bengkel dari Rev Engineering yang sering menemukan gejalan seperti itu. Potensi kerugian Rp2-Rp5 juta.

Alternator korslet
Fungsinya mengubah putaran mesin menjadi arus listrik. Sebetulnya, komponen ini rentan rusak bila terkena air. "Taoi sekarang ini banyak mobil menggunakan alternator canggih dengnan IC (integrated circuit) di dalamnya. Nah, ini bisa rusak bila terendam air," jelas Atek, pemilik Galeri Alternator diHaji Nawi, Jakarta Selatan. Potensi kerusakan Rp1-Rp3 juta.

Ayo maju mahasiswa Indonesia!


Empat perguruan tinggi ternama di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, akan mengikuti lomba irit bahan bakar yang diselenggarakan oleh Shell, yaitu Shell Eco-Marathon (SEM) Asia pertama.
Lomba tersebut akan diselenggarakan 8-10 Juli 2010 di sirkuit Sepang, Malaysia. Negara tetangga tersebut dipercaya oleh Shell menyelenggarakan lomba ini selama tiga tahun berturut. Setelah itu, nanti digilir ke negara Asia lainnya.
Peserta dari Indonesia disponsori oleh PT Shell Indonesia. Kendati hany diikuti 4 perguruan tinggi, namun Indonesia menyertakan 8 tim pada lomba ini. Masing-masing, UI dan ITB terdiri dari 3 tim, plus UGM dan ITS satu tim.
Setiap tim memperoleh dana US$2.000 dari Shell untuk mempersiapkan kendaraan yang akan di lombakan. Sedangkan, saat lomba nanti, setiap memperoleh akomodasi US$1.750.
Di Malaysia, tim Indonesia tersebut akan berkompetisi dengan peserta dari negara lain. Negara yang paling banyak mengirimkan tim, menurut Sri Wahyu Endah, Corporate Social Investment Manager, PT Shell Indonesia, adalah Pakistan. Negara tersebut mengirimkan 9 tim.
Negara lainnya, Malaysia mengirimkan 6 tim, Singapura 4, China 4, Thailand dan India, masing-masing 2, lantas Selandia Baru, Australia dan Filipina satu tim.
Dengan kondisi tersebut, Dr. Ir. Marzan A. Iskandar, Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang datang sebagai wakil pemerintah, yakin, peserta Indonesia bisa memenangkan lomba ini. Alasannya, kemampuan orang Indonesia – kalau ada kesempatan – tidak kalah dengan negara lain yang lebih maju. Di samping itu, pada SEM Asia pertama ini, Indonesia mengirimkan tim nomor dua terbanyak.
3.771 km/liter
Rekor bahan bakar paling irit pada SEM yang telah diselenggarakan di Eropa dan Amerika Serikat, yaitu 3.771 km/liter. Hasil tersebut dicapai oleh tim dari perguruan tinggi Prancis, LPTI St Joseph La Joliverie Nantes pada lomba tahun ini.

Sementara itu, salah satu tim dari ITB, Rajawali berharap bisa memecahkan rekor tersebut. Kalau pun tidak bisa, mengharapkan konsumsi bahan bakar nya 3.200 km/liter.

Untuk jenis urban, rekor teririt, 1.246 km/liter yang diraih peserta dari NTNU Norwegia yang menggunakan bahan bakar hidrogen.

Futuristik & Urban
SEM adalah proyek pendidikan dari Shell yang menantang mahasiwa-mahasiwa dari perguruan tinggi merancang dan membuat kendaraan yang paling efisien atau teririt konsumsi bahan bakarnya. Pemenang adalah kendaraan yang berhasil menempuh jarak tempuh terjauh dengan pemakaian bahan bakar paling sedikit
SEM membagi lombanya pada dua jenis kendaraan. Pertama, futuristik (tiga roda), mengutamakan desain yang aerodinamis dan pemakaian bahan bakar efisien. Kedua adalah kendaraan konsep urban (empat roda), dirancang sesuai dengan kebutuhan masa kini, lebih realistik digunakan di dalam kota atau di lalu lintas padat lainnya. Kendaraan tersebut juga harus memenuhi aspek keselamatan.
Sedangkan sumber enegi, bisa menggunakan bahan bakar konvensional, seperti bensin, diesel, elpiji, bbg dan alternatif, yaitu hidrogen dan panas matahari. Kompas.com