Jumat, 22 Januari 2010

Jangan takut sama Hujan….!!


Musim hujan kadang menjadi hal menyebalkan bagi pengendara mobil. Bukan cuma bodi jadi kotor, curah air dari langit memperbesar risiko terjadi kecelakaan. Namun jangan khawatir terlebih dahulu. Bila diiringi dengan persiapan mantap dan jurus mengemudi tepat, berkendara saat hujan juga bisa tetap aman. Ikuti tips dari Garda Oto Racing Team berikut ini.

SEBELUM BERKENDARA
Pastikan kondisi wiper.
Karet wiper bisa menjadi kaku dan bergelombang karena lama tak diganti. Kondisi tersebut menyebabkan sapuan di kaca menjadi tidak sempurna dan justru mengganggu pandangan. Kalau sudah begitu, segera ganti dengan karet baru sesuai spesifikasi mobil.

Isi penuh air pembasuh kaca
Sebelum berkendara, pastikan air pembasuh wiper dalam keadaan penuh. Campur dengan cairan khusus pembasuh kaca untuk membantu menghilangkan lemak di kaca. Pastikan juga motor penggeraknya aktif dan bisa menyemprotkan air ke kaca.

Perhatikan kondisi ban
Saat hujan, alur ban akan bekerja membuang air ke samping supaya tidak terjadi gejala mobil mengambang di atas air alias aquaplanning. Makanya, pastikan kembang ban masih baik, minimal memiliki ketebalan 50% dari baru. Sekalian tekanan angin, jangan melebihi standar yang dianjurkan bisa membuat daya cengkeram berkurang.

Periksa kebocoran
Khususnya pemilik mobil berusia di atas 10 tahun, sesekali cobalah cuci mobil Anda di mesin pencuci otomatis. Dengan begitu Anda bisa melihat apakah terjadi kebocoran di celah kaca maupun bodi mobil. Bila ya, segera perbaiki supaya Anda tak kebasahan saat hujan lebat.

Sistem pendingin
Pastikan sistem pendinginan (AC) bekerja normal. Sebab, sampai tidak berkerja akan mengganggu pandangan akibat kaca berembun.

Periksa polis asuransi Anda
Pastikan kendaraan Anda telah dilindungi oleh jaminan kerusakan (asuransi) akibat banjir. Karena, sebagian dari kita belum mengetahui apakah kendaraan telah dilindungi oleh perluasan jaminan banjir atau tidak.

SAAT BERKENDARA
Kewaspadaan mesti ditingkatkan penuh saat hujan. Selain daya pandang berkurang, jalanan juga jauh lebih licin dari biasanya. Belum lagi, mata menjadi cepat lelah. Berikut beberapa tips untuk meminimalkan risiko kecelakaan saat hujan.

Tambah jarak aman
Kalau normalnya saat kering kita harus menjaga jarak 2 detik ke mobil depan, pada saat hujan tingkatkan menjadi 3 detik. Cara menghitungnya, gunamkan 1001...1001...1003 secara normal, ketika mobil depan mencapai suatu tanda di jalan, misalnya tiang listrik. Bila sebelum mencapai kata ‘1003’ mobil Anda sudah sampai ke tanda itu, berarti terlalu dekat dan mesti menyesuaikan jarak kembali. Jarak aman ini sangat penting, karena saat basah jarak pengereman menjadi jauh lebih panjang walau mobil telah dilengkapi ABS sekalipun.

Hindari manuver mendadak
Manuver mendadak meliputi akselerasi, pengereman dan belok, sebaiknya dihindari. Di jalan licin, manuver itu mudah membuat mobil tak terkendali. Kendalikan mobil lebih halus dari biasanya.

Nyalakan lampu, bukan Hazard
Menyalakan hazard ketika hujan adalah kesalahan besar. Hazard membuat mata pengemudi di belakang kita cepat lelah karena kedipan terangnya. Selain itu, Hazard membuat kita tak bisa mengaktifkan lampu sein saat hendak pindah jalur, juga mengakibatkan kepekaan pengendara di belakang terhadap lampu rem di mobil kita menjadi berkurang. Risiko tertabrak dari belakang pun semakin besar. Bila hujan sangat lebat, nyalakan lampu kabut atau lampu besar normal. Ini saja sudah cukup.

Hindari jalur kanan di tol
Karena kontur jalan tol sedikit cembung, maka berkendara di jalur kanan membuat Anda rentan menabrak genangan air. Ini bisa membuat mobil hilang kendali. Selain itu, ketika di jalur kanan, Anda dengan mudahnya terkena cipratan air dari jalur seberang, dan ini akan sangat mengganggu daya pandang.

Hati-hati ban mengunci
Bila kita terpaksa mengerem mendadak dan mobil tak dilengkapi ABS, waspadai gejala ban mengunci. Begitu ban terasa terkunci, kurangi sedikit injakan rem sampai roda berputar kembali. Ketika ban mengunci, mobil tak bisa dikendalikan dengan setir dan jarak pengeremannya makin panjang.


Jangan menerobos banjir
Ketika kita berkendara pada saat hujan dan bertemu dengan genangan air atau banjir lebih baik menghindar dan mencari tempat yang aman. KOMPAS.com

What’s Up

Ada beberapa komponen yang bisa rusak, bahkan kerusakannya fatal dan dana yang dikeluarkan cukup banyak. Inilah komponen berikut kerusakan sereta estimasi biaya perbaikan.

Water Hammer
Air masuk ke dalam ruang bakar saat mesin bekerja. Akibatnya, piston yang mengompres udara dan bahan bakar tercampur air. Karena air zat yang tak bisa dikompres, maka akan terjadi tekanan sangat tinggi di ruang bakar yang mengakibatkan piston berlubang, setang piston patah serta blok mesin pecah.Sialnya, kerusakan akibat water hammer tidak termasuk risiko yang ditanggung asuransi. Biaya perbaikannya mencapai puluhan bahkan sampai ratusan juta rupiah.

Rem berkarat
Kampas dan piringan rem mudah berkarat dalam kondisi lembab. Saat kita menarik rem tangan, kampas belakang bisa menempel dengan piringannya. Gejalanya terasa ketika melepas rem tangan, laju mobil tertahan. Jadi, upayakan setiap habis menerjang banjir, injaklah pedal rem (denngan kaki kiri) sedikit sembari tetap menekan pedal gas. Langkah ini akan membuang air serta menimbulkan panas pada rem sehingga air menguap. Potensi kerugian Rp1-Rp5 juta.

Oli tercampur air
Kala menerjang banjir, air berusaha masuk melalui celah-celah. Salah satu bagian yang rentan disisipi air adalah transmisi. Oli yang bercampur air akan kehilangan daya lumasnya dan lebih rentan terkena karat. Namun sebelum karat muncul, daya lumas oli yang berkurang menjadikan aus secara dini. Pada transmisi otomatis, pelumas yang terkontaminasi air akan menyebabkan kerusakan pada pelat kopling berlapisnya.
Cara mencegah kerusakan periksa warna oli setelah menerjang banjir. Oli yang tercampur air akan berwarna lebih muda dan bersifat lebih cair. Segera ganti olinya, bila sampai terjadi kerusakan, potensi kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

Kopling Menempel
Untuk mobil bertransmisi manual, setelah menghajar banjir jangan langsung parkir. Karena, air yang merembes ke kopling membuat komponen tersebut dan dekrupnya menjadi lembab yang mengakibatkan adhesi yang kuat antara pelat kopling dan dekrup. Jangan kaget kalau esoknya transmisi sulit dioperasikan. "Karena plat kopling dan dekrup menempel dan berkarat," terang Teddy Rev, pemilik bengkel dari Rev Engineering yang sering menemukan gejalan seperti itu. Potensi kerugian Rp2-Rp5 juta.

Alternator korslet
Fungsinya mengubah putaran mesin menjadi arus listrik. Sebetulnya, komponen ini rentan rusak bila terkena air. "Taoi sekarang ini banyak mobil menggunakan alternator canggih dengnan IC (integrated circuit) di dalamnya. Nah, ini bisa rusak bila terendam air," jelas Atek, pemilik Galeri Alternator diHaji Nawi, Jakarta Selatan. Potensi kerusakan Rp1-Rp3 juta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar